Senin, 25 Maret 2013

BAB 7. Peserta Didik sebagai Salah Satu Faktor Dalam Pendidikan


Disusun Oleh 

Dr. Nancy Susianna

     Mira Rosalina S.Pd, M.T.
     Alfi Syukrina Amir, M.Pd.
     Amiq Fikriyati, M.Pd.
     Ditha Rismayani Priatna, M.Pd.

(STKIP SURYA)        

                                      


A. Kompetensi Dasar


Memahami bahwa peserta didik sebagai salah satu faktor dalam pendidikan

B. Indikator


Setelah mahasiswa mengikuti perkuliahan tentang konsep peserta didik sebagai salah satu faktor dalam pendidikan diharapkan:
1.       Dapat menjelaskan pengertian peserta didik dengan menggunakan kalimat sendiri melalui kegiatan diskusi
2.       Dapat memberi contoh perilaku yang mencerminkan karakteristik peserta didik dalam kehidupan sehari-hari
3.       Dapat menuliskan tugas peserta didik.

C. Materi Peserta Didik sebagai Salah Satu Faktor Dalam Pendidikan


Salah satu komponen dalam sistem pendidikan adalah adanya peserta didik, peserta didik merupakan komponen yang sangat penting dalam system pendidikan, sebab seseorang tidak bisa dikatakan sebagai pendidik apabila tidak ada yang dididiknya.

7.1 Pengertian Peserta didik


Dalam dunia pendidikan di Indonesia, ada istilah kosa kata yang tidak asing bagi kita semua, yaitu:
1.       Murid/Siswa
Orang yang sedang belajar atau bersekolah
2.       Pelajar
Seseorang yang sedang menuntut ilmu di dalam lembaga pendidikan dasar dan menengah

3.       Anak Didik
Anak (pribadi yang belum dewasa) yang diserahkan oleh orang tua/wali kepada tanggung jawab guru atau guru yang menyayangi murid seperti anaknya sendiri
4.       Peserta Didik
Kata yang sering dipakai pada proses pembelajaran di sekolah. Istilah ini lebih ditekankan kepada pentingnya murid/siswa untuk berperan secara aktif dalam proses pembelajaran

Perubahan istilah dari murid/siswa ke anak didik, kemudian dari anak didik ke peserta didik bertujuan untuk memberikan perubahan tugas, kewajiban dan tanggung jawab seorang murid/siswa dalam proses pembelajaran.

Peserta didik juga dijelaskan sebagai “A person registered in an education and pursuing a course of study” (seseorang yang terdaftar pada sebuah lembaga pendidikan dan mengikuti suatu jalur studi). Asa S. Knowles, Editor-in-Chief, The International Encyclopedia of Higher Education, Volime 1, 1977.

Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dijelaskan bahwa yang dimaksud peserta didik adalah "anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu".

Peserta didik dalam kegiatan pendidikan merupakan obyek utama (central object), dimana dirinya mengembangkan potensinya (jasmani dan ruhani) melalui proses kegiatan belajar mengajar yang tersedia pada jenjang atau tingkat dan jenis pendidikan tertentu agar terjadi perubahan-perubahan pada diri mereka sesuai dengan kualifikasi yang diharapkan berhubungan dengan aktivitas pendidikan yang dirujukkan.

Peserta didik adalah salah satu komponen yang menempati posisi sentral dalam proses belajar-mengajar. Dalam proses belajar-mengajar yang diperhatikan pertama kali adalah peserta didik, bagaimana keadaan dan kemampuannya, baru setelah itu menentukan komponen-komponen yang lain. Apa bahan yang diperlukan, bagaimana cara yang tepat untuk bertindak, alat atau fasilitas apa yang cocok dan mendukung, semua itu harus disesuaikan dengan keadaan/karakteristik peserta didik. Itulah sebabnya peserta didik adalah merupakan subjek belajar.

a.      Karakteristik Peserta Didik
Karakteristik peserta didik merupakan salah satu aspek atau kualitas perseorangan peserta didik. Kualitas ini bisa berupa bakat, minat, motivasi belajar, gaya belajar, kemampuan berpikir, dan kemampuan awal yang telah dimilikinya. Karakteristik peserta didik sangat berpengaruh dalam pemilihan strategi pengelolaan yang berkaitan dengan bagaimana menata pembelajaran, khususnya komponen-komponen strategi pembelajaran, agar sesuai dengan karakteristik perseorangan.

Ada begitu banyak karakteristik yang bisa diidentifikasi dalam diri siswa yang dapat membawa pengaruh pada pelaksanaan dan hasil pengajaran secara keseluruhan. Peserta didik jumlahnya sangat banyak dan masing-masing mempunyai karakter-karakter tersendiri. Pada perkembangan karakter peserta didik, tidak ada karakter/kepribadian dan sifat-sifat yang benar-benar sama. Tiap anak adalah individu yang unik  dan mempunyai pengalaman belajar dalam penyesuaian diri dan sosial yang berbeda secara pribadi. Kegiatan belajar mengajar tidak dapat berjalan dengan baik apabila kita tidak memahami karakteristik peserta didik.

Kehidupan masyarakat yang memiliki karakter dan budaya yang kuat akan semakin memperkuat eksistensi suatu negara. Sekolah sebagai lingkungan kedua setelah keluarga berperan penting untuk membangun sebuah karakter yang harus diwujudkan dalam perilaku serta kegiatan belajar di sekolah agar dapat terinternalisasi dalam setiap jiwa siswa, untuk menerapkan pendidikan karakter seluruh sekolah harus memiliki kesepakatan tentang nilai-nilai karakter yang akan dikembangkan di sekolahnya. Unsur-unsur pengembangan karakter itu pun harus diintegrasikan di semua mata pelajaran.

Karakter dapat diterjemahkan sebagai : watak, tabiat, akhlak, atau kepribadian seseorang yang  terbentuk dari hasil internalisasi berbagai kebajikan (virtues) yang diyakininya dan digunakannya sebagai landasan untuk cara pandang, berpikir, bersikap, dan bertindak.(Puskur,Balitbang Kemendiknas, 2010).
Dengan demikian definisi di atas dapat diartikan secara teknis  : sebagai proses internalisasi serta penghayatan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa yang dilakukan peserta didik secara aktif dibawah bimbingan guru, kepala sekolah, dan tenaga kependidikan serta diwujudkan dalam kehidupannya di kelas, sekolah dan masyarakat.

Dalam perkembangan karakter, konsep diri dan sifat-sifat seseorang merupakan hal atau komponen penting. Konsep diri merupakan konsep, persepsi, maupun gambaran seseorang mengenai dirinya sendiri, atau sebagai bayangan dari cermin diri. Konsep diri seseorang dipengaruhi dan ditentukan oleh peran dan hubungannya dengan orang lain terhadap dirinya.

Pengaruh karakter terhadap peserta didik
Memahami karakter seseorang memang sangat sulit, namun sangat penting. Apalagi kita sebagai pendidik selalu bersama dengan peserta didik yang sangat banyak dan masing-masing mempunyai karakter-karakter tersendiri. Keadaan atau proses belajar dan mengajar tidak dapat berjalan dengan baik apabila kita tidak saling mengenal dengan peserta didik. Saling mengenal tidak harus dengan menghafal nama-nama dari peserta didik, tetapi pendidik harus mengenal kepribadian dari murid-muridnya.

Berdasarkan penjelasan di atas, secara umum peserta didik memiliki karakteristik sbb.:
a.       Bukanlah miniatur orang dewasa tetapi memiliki dunianya sendiri.
b.      Memiliki periodisasi perkembangan dan pertumbuhan.
c.       Makhluk Tuhan yang memiliki perbedaan individu baik disebabkan oleh faktor bawaan maupun lingkungan dimana ia berada.
d.      Merupakan dua unsur utama jasmani dan rohani, unsur jasmani memiliki daya fisik dan unsur rohani memiliki daya akal hati nurani dan nafsu.
e.      Manusia yang memiliki potensi atau fitrah yang dapat dikembangkan dan berkembang secara dinamis
f.        Membutuhkan perhatian dan perlakuan yang manusiawi

Berdasarkan karakteristik peserta didik tersebut, maka guru dalam pembelajaran harus bisa:
1.       Menciptakan suasana yang menyenangkan
Siswa menyukai sesuatu yang menyenangkan yang tidak menegangkan, tidak membuat stess sehingga materi yang dipelajari mudah dicerna.
Menciptakan suasana yang menyenangkan dengan cara dalam pembelajaran diselingi dengan permainan, mengingat anak SD dalam tahap operasional konkret guru dalam menyampaikan materi disajikan secara konkret misalnya pada waktu pembelajaran Matematika tentang bangun ruang guru membawakan bentuk-bentuk bangun ruang yang terbuat dari karton. Di dalam ruangan kelas juga di dukung dengan gambar-gambar pahlawan atau tulisan-tulisan yang menarik yang mendukung pembelajaran. Selain itu, penataan tempat duduk yang berganti-ganti misalnya dalam satu minggu setiap tiga hari sekali penataan kursi di ubah bisa berbentuk huruf U atau lingkaran. Tidak ketinggalan guru memberikan senyum kepada siswa-siswanya sewaktu masuk ke dalam kelas maupun dalam proses pembelajaran jangan memperlihatkan wajah cemberut.
2.       Mampu menumbuhkan budaya bertanya di kelas
Membuat siswa aktif dalam pembelajaran, mampu menumbuhkan budaya bertanya di kelas akan membuat siswa kritis, kreatif dan problem solver. Caranya adalah guru dalam memberikan materi dikemas sebaik mungkin agar menimbulkan rasa penasaran siswa untuk bertanya. Misalnya pada saat pelejaran ketrampilan guru membawakan bentuk kerajinan ikan-ikanan yang terbuat dari pita jepang, siswa akan penasaran bertanya bagaimana cara membuatnya bu?. Selain itu, memberikan kesempatam pada siswa untuk bertanya dan berusaha menjawab setiap pertanyaan siswa.
3.       Menghargai adanya perbedaan gaya belajar.
Siswa akan lebih optimal belajarnya karena dia belajar sesuai dengan gaya belajarnya sendiri.
Setiap siswa mempunyai otak yang unik dan mempunyai karakteristik yang berbeda-beda baik kemampuan, minat dan bakatnya. Untuk menghargai keunikan dan perbedaan tersebut adalah dengan cara menghargai adanya perbedaan gaya belajar. Guru dalam pembelajaran harus mengetahui dan memahami keunikan dan perbedaan yang ada pada setiap siswa sehingga guru bisa memberikan sebanyak mungkin pendekatan gaya belajar. Sehingga dalam pembelajaran guru tidak hanya berada di kelas saja karena ada siswa yang gaya belajarnya suka belajar dengan berinteraksi, bereksplorasi dan mengobservasi seperti kunjungan ke lapangan, situasi-situasi nyata dan eksperimen.

b.      Tugas Peserta didik
Selain guru, peserta didik pun mempunyai tugas untuk menjaga hubungan baik dengan guru maupun dengan sesama temannya dan untuk senantiasa meningkatkan keefektifan belajar bagi kepentingan dirinya sendiri.
Dalam proses pembelajaran, peserta didik :
1.       Mampu berbuat untuk memperkaya pengalaman belajarnya (learning to do) dengan meningkatkan interaksi dengan lingkungannya baik lingkungan fisik, sosial, maupun budaya
2.       Mampu membangun pemahaman dan pengetahuannya terhadap dunia di sekitarnya (learning to know)
3.       Dapat membangun pengetahuan dan kepercayaan dirinya (learning to be)
4.       Membantu temannya untuk mengerti dalam pelajaran yang kurang dikuasai (learning to live together)

D. Tugas


1.       Jelaskan pengertian peserta didik menggunakan kalimat sendiri!
2.       Berikan contoh perilaku yang mencerminkan karakteristik peserta didik dan bagaimana guru harus mengatasinya?
3.       Tuliskan tugas peserta didik!

E. Referensi:


Faturrahman, dkk. 2012. Pengantar Pendidikan. Jakarta : Prestasi Pustaka Publisher.
Hakikat Pembelajaran Efektif. Ibrahim Lubis. [Online; http://makalahmajannaii.blogspot.com/2012/02/hakikat-pembelajaran-efektif.html. diakses Kamis, 27 September 2012].
Undang-Undang No.20 Tahun 2003. Tentang Sistem Pendidikan Nasional [Online; http://www.dikti.go.id/files/atur/UU20-2003Sisdiknas.pdf. diakses Kamis, 27 September 2012].
Tirtarahardja, Umar dan S.L. La Sulo. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka
Cipta Sofa. 2008. “Hakikat Pertumbuhan dan Perkembangan Peserta Didik” (online), (http://massofa.wordpress.com/2008/04/25/hakikat-pertumbuhan-dan-perkembangan-peserta-didik, di akses tanggal 26 September 2012)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar