Kamis, 04 April 2013

Saat-saat Mudik di Bulan Maret 2013 Part 1

Alhamdulillah bisa menyempatkan untuk mudik ke Tasikmalaya setelah 3 bulan mengembara di Provinsi Banten, tepatnya di daerah Tangerang. Kupilih waktu terbaik kapan aq harus pulang, yaitu  hari Jum'at tanggal 29 Maret.

Di pagi hari, kupersiapkan semua perlengkapanku, kukerjakan semuanya dengan santai dan tenang meskipun itu baru pertama kalinya Aku mudik langsung dari daerah Tangerang, yang biasanya kulakukan bersama dengan adik tercinta dari daerah Serang. Berhubung sang adik tidak libur, akhirnya aku pun mudik sendiri, tak apalah :D

Kendaraan ke daerah Tasik dari Kebon Nanas jarang sekali aku temukan, oleh karena itu, akupun mencoba bertanya kepada teman-teman di kosan mengenai hal itu, harus lewat mana aku berangkat agar bisa mendapatkan kendaraan kesana, ada berbagai opsi, diantaranya adalah 
1. Ke Kalideres, dari sana ada bis menuju Tasikmalaya
2. Ke Kebon Jeruk lewat gading serpong dari sana ada bis menuju Tasikmalaya karena ada bis yang berasal dari Jalur Merak
3. Ke Palem Semi, dan dari sana menuju Kebon Jeruk

Lama aku berpikir untuk memilih jalan mana yang harus aku tempuh, dan akhirnya aku putuskan memilih opsi no 1 dengan alasan tidak terlalu jauh dari tempat aku sekarang berada dan akupun belum pernah ke daerah sana, padahal selama ini dari Tasik aku selalu naik bis jurusan Tasikmalaya-Kalideres.

Akhirnya sekitar jam 08.00 akupun berangkat menuju Kalideres, perjalanan dari kosan kulakukan terlebih dahulu dengan naik angkot menuju Gading Serpong, dari sana aku naek angkot lagi jurusan Serpong-Kalideres, hampir 1 jam aku berada di dalam angkot tersebut, ternyata lama juga hehehe....mungkin karena macet dan angkotnya "ngetem" alias berhenti sebentar untuk mencari penumpang, karena terasa lama, aku pun bertanya ke seorang mba apakah masih jauh tempatnya? dan mba itupun bilang "masih jauh" ...mau gimana lagi, dan aku pun bersabar.

Alhamdulillah saatnya menginjakkan kaki di terminal Kalideres, terminalnya lumayan luas dengan puluhan bis yang ada disana, kutelusuri satu persatu bis-bis itu, kulihat tulisan-tulisan besar yang terpampang di atas kaca, dan hasilnya tak kutemukan satupun tulisan yang menunjukkan jurusan Tasikmalaya-Kalideres. Akhirnya kucoba tanyakan pada orang-orang yang lalu lalang disana, dan ada orang yang menunjukkan daerah dimana bis itu berada, tapi ternyata tempatnya kosong, hanya hamparan tanah aspal yang menyapaku disana, kutanyakan kepada bapak-bapak yang sedang berada disana, dan beliau menjawab kalau adanya sekitar jam 10.00. Kutengok jam tangan, waktu menunjukkan pukul sembilan lebih, dan akhirnya kuputuskan untuk menunggu, mengingat waktu yang sebentar lagi. 

Menit pun berlalu dan akhirnya jam 10.00 pun terlewati, tak ada ciri-ciri mengenai akan datangnya bis tersebut, dengan rasa malu, akhirnya kutanyakan kembali kepada Bapak-bapak itu, beliaupun menjawab "kalau tidak ada sekarang paling jam 14.00 baru ada, mungkin di jalannya macet, karena banyak yang mudik". Di bagian belakang warung, ada salah seorang ibu yang sedang memasak, mungkin terdengar oleh beliau dan akhirnya beliaupun ikut menimpali "kalau bisnya baru ada sekitar jam 14.00, kondekturnya sendiri yang bilang kemaren sore-nya". Akupun berpikir, apa yang harus aku lakukan disaat itu, dan kupilih untuk menuju Kampung Rambutan, kucoba tanyakan bis mana yang harus aku tumpangi, dan alhamdulillah setelah aku mencarinya, kudapatkan bis itu :), bersiap menuju Kampung rambutan :D

Jam 11.00 akhirnya aku sampai di Kampung Rambutan, di saat tiba di tempat bis menuju Tasikmalaya, banyak sekali penumpang yang menunggu datangnya bis, wow...sesuatu...ternyata bis tak ada dan penumpang yang mau mudik pun banyaknya...gimana caranya berburu untuk mendapatkan kursi di bis ya???? hmm....

Sekian menit menunggu, bis pun tiba, sudah banyak yang berlari-larian mengejar bis, termasuk aku. Di saat bis itu mulai membukakan pintu, berjejal-jejalan orang mencoba masuk ke dalamnya, saling sikut, saling dorong dan sebagainya agar bisa masuk dan mendapatkan kursi di dalamnya, karena ingin pulang, akupun mencoba menyusup ke dalam jejalan orang-orang itu, sampai kepalaku sakit karena ada orang yang membawa barang besar dan berusaha memaksakan barang itu masuk ke bis. Alhamdulillah akupun akhirnya masuk bis, tapi sayang disayang sudah tak ada kursi lagi yang tersisa hehehe....

Supir dan kondektur berteriak-teriak untuk meminta turun kepada penumpang yang tak kebagian kursi, lalu aku harus bagaimana? apakah ikut turun bersama arus orang-orang yang turun dari bis? dengan banyaknya penumpang yang tak kebagian tempat, apakah aku harus berdesak-desakkan lagi yang belum tentu dapat kursi atau tidaknya mengingat banyaknya penumpang yang masih mengantri. Akhirnya kuputuskan untuk berdiam diri di bis, memberikan jalan kepada orang untuk turun dari bis, mencoba mencari pilihan yang terbaik di saat itu. Alhamdulillah, Allah memberikan pertolongan, di saat orang-orang sudah mulai turun, aku lihat ada yang berdiam diri juga sama seperti aku, dan dia pun tak mau turun, akhirnya kita putuskan untuk duduk di bawah, tak apalah, daripada harus menunggu lama lagi untuk bisa pulang. 

Alhamdulillah ternyata banyak yang mengikuti jejak kita, ternyata duduk di bawah kalau banyakan ga begitu menakutkan ataupun bikin pegal seluruh badan, aku bisa duduk seperti halnya ketika aku duduk di tikar atau alas apapun, ketika aku pegal, akupun bisa berdiri, alhamdulillah space untuk duduk pun tak begitu kecil, sehingga dengan mudahnya aku bisa memilih bentuk duduk seperti apa agar nyaman selama di perjalanan. Aku mencoba mengambil hikmah dari kejadian tersebut, alhamdulillah kalau aku tidak seperti ini pada saat pulang, mungkin belum tentu aku bisa menghapal ayat suci al-qur'an di bis, mungkin aku bisa saja tertidur pulas di kursi yang empuk karena saking capeknya, tapi alhamdulillah aku mencoba menghapalkan sedikit demi sedikit, lumayan, hampir setengah halaman aku kuasai hapalan itu, Akupun berkenalan dengan salah seorang akhwat dari Ciamis, yang sekarang dia mengambil S2 di IPB, namanya Ary Haura. Kita berbagi cerita dan akhirnya saling mengenal dan bertukan no handphone, berusaha untuk memperpanjang tali silaturahim, hanya sebentar aku tertidur di bis itu, karena agak kesulitan kalau tidur di bawah.  Akhirnya tibalah aku di Tasikmalaya, tepatnya jam 19.30 , alhamdulillah selama perjalanan pun dilancarkan, pengalaman pertama buatku tidak mendapatkan kursi tempat duduk. Alhamdulillah untuk semuanya :) . Kulanjutkan cerita ini nanti ya ....






Tidak ada komentar:

Posting Komentar