Minggu, 20 November 2011

KEDOKTERAN NUKLIR

Kedokteran Nuklir itu apa sih? hmm...kalian pasti pernah mendengar tentang nuklir dan pandangan kalian sebagian besar nuklir itu akan berdampak negatif terhadap kehidupan, karena yang kita dengar nuklir itu identik dengan bom atom yang siap untuk menghancurkan segala hal yang ada di sekitarnya, eit..eit..jangan berpikir negatif dulu ya!!ternyata eh ternyata...nuklir itu banyak juga manfaatnya untuk kehidupan kita, salah satunya bisa diterapkan dalam bidang kedokteran, apanya sih yang bisa diaplikasikan untuk bidang kedokteran???baiklah...kita coba ke TKP :)

Kedokteran Nuklir menggunakan isotop radioaktif untuk melakukan diagnosa dan terapi yang dihasilkan dari reaktor nuklir, radioaktif yang sering digunakan diantaranya adalah Tc 99 m yang memiliki sifat ideal dari segi proteksi radiasi, selain itu dapat diperoleh dengan mudah dan harganya relatif murah dan I 131 untuk penggunaan penyakit kanker kelenjar tiroid serta radioisotop lainnya yang bisa dimanfaatkan untuk kesembuhan penyakit tertentu . Penggunaan radioisotop ke dalam tubuh manusia tersebut akan sangat bermanfaat untuk penyembuhan berbagai penyakit yang ada di dalam tubuh.

Proses pemasukan radioisotop ke dalam tubuh manusia terdiri atas 2 cara :
  • Studi in-vivo
  • Studi in-vitro
  1. Studi in vivo : Memasukkan radioaktof tersebut ke dalam tubuh pasien melalui mulut, suntikan  atau inhalasi hal yang diperoleh berupa citra atau gambar bagian tubuh pasien, kurva-kurva kinetika radioisotop
  2. Studi in vitro : Dari tubuh pasien diambil sejumlah tertentu bahan biologis misalnya 1 ml darah, cuplikan biologis itu dicampur dengan zat radioisotop kemudian diperiksa melalui detektor radiasi gamma ditambah sistem instrumentasi, studi in vitro ini dilakukan untuk mengetahui kandungan hormon-hormon tertentu dalam tubuh pasien.
Radioisotop yang digunakan untuk diagnosis memiliki dosis yang kecil, sedangkan untuk terapi memiliki dosis yang besar, berikut syarat-syarat rancangan radiofarmaka yang digunakan untuk diagnostik dan terapi :
  • Diagnostik : 
- Waktu paruh pendek
- Aktivitas serendah mungkin
- Pemancar gamma
- Suntikan harus steril
- Energi yang dipancarkan 30-600 keV
  • Terapi 
- Waktu paruh panjang
- Aktivitas disesuaikan dengan perhitungan yang diperlukan
- Pemancaran beta murni
-Terlokalisir di tempat yang diobati
- Energi yang dipancarkan antara 500-1000 keV

Terus apa bedanya kedokteran nuklir dengan radiologi ???


                              KedokteranNuklir Radiologi
Sumber Radiasi Zat radioaktif yang terbuka Pesawat pembangkit radiasi
Pembentukan Citra Emisi radiasi, perbedaan akumulasi radioisotop dalam berbagai bagian tubuh Transmisi radiasi, perbedaan daya tembus radiasi terhadap berbagai bagian tubuh
Informasi yang diberikan Fungsional Anatomis-morfologis
Keperluan terapi pesawat Cobalt-60 Pesawat LINAC. sinar-x, CT-scan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar