Senin, 08 Juli 2013

Tips Melatih Anak Berpuasa


Berpuasa bagi anak-anak tidaklah wajib. Namun tidak ada salahnya bila kita sudah dapat mempersiapkan anak-anak dengan melatihnya berpuasa. Anak-anak bisa mulai dilatih berpuasa saat usia mereka menginjak 7 tahun. Di masa itu, anak sudah cukup paham apa makna puasa dan bagaimana cara menjalaninya.

Berikut beberapa tips untuk melatih anak berpuasa :
Jelaskan pada anak-anak mengenai bulan Ramadhan. Dengan memberikan penjelasan tersebut, mereka bisa merasakan semangat Ramadan. Anak-anak biasanya belajar dan memahami semangat Ramadan ini dari orangtua mereka, kakek dan nenek, kakak atau anggota keluarga lainnya yang lebih tua. Saat anak sudah menyadari pentingnya puasa, dia secara otomatis akan belajar menghargai dan siap menjalaninya.
Sangat penting untuk Anda dan anggota keluarga lainnya tidak menunjukkan rasa lapar dan haus saat berpuasa di depan anak-anak. Tunjukkan pada anak kalau puasa itu harus dijalani dengan kesabaran dan tidak banyak mengeluh.
Untuk anak-anak yang baru menjalani puasa untuk pertamakalinya, Anda bisa mengajarinya untuk berpuasa hingga pukul 10.00 atau 12.00. Biasanya secara perlahan, anak akan bisa berpuasa hingga waktu yang lebih lama.
Selalu memberinya semangat agar terus berpuasa. Misalnya saja dengan mengatakan, "Kamu pasti bisa, tinggal dua jam lagi." Mengajak anak menyiapkan makanan untuknya berbuka puasa juga bisa jadi salah satu untuk menyemangatinya.
Memberikan hadiah setelah ia bisa menjalankan puasa sesuai kesepakatan yang sudah dibuat Anda dengan anak, tidak ada salahnya dilakukan, sebagai bentuk apresiasi atas prestasinya itu. Agar lebih termotivasi, Anda bisa menjanjikan memberikan hadiah tersebut saat Lebaran.
Pastikan anak makan yang cukup saat sahur. Tambahkan suplemen untuk menjaga daya tahan tubuhnya.
Buatkan anak menu kesukaannya untuk makanan sahur dan buka puasa. Tanyakan padanya apa yang dia ingin makan saat sahur dan buka.
Jauhkan makanan-makanan yang bisa menggodanya, seperti cokelat atau es krim. Sembunyikan dulu makanan tersebut darinya.
Usahakan agar anak tetap 'sibuk' selama puasa agar dia tidak terlalu ingat akan rasa lapar dan hausnya. Misalnya saja Anda bisa mengajak anak untuk membaca buku bersama, bermain game atau menonton film favoritnya.
Jika anak ternyata berbohong atau tidak kuat berpuasa sesuai kesepakatan yang sudah dibuat, jangan langsung memarahinya. Anak akan berbohong karena dia tidak mau mengecewakan orangtuanya.
Strategi lainnya agar anak semangat berpuasa adalah dengan membuat kompetisi sehat antar anak. Cara ini efektif jika anak memang memiliki teman sepermainan (teman di rumah atau sepupu yang seumuran) yang juga berpuasa dan tarawih. 'Kompetisi' ini bisa memotivasinya kalau mereka punya energi dan kekuatan yang sama dengan teman-teman mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar