Kamis, 05 Mei 2011

Betapa Sayangnya Engkau Padaku


Termenung di keheningan malam, sambil sesekali menikmati aroma minuman teh manis yang barusan kuseduh, teringat kembali setiap episode yang kujalani sampai detik ini. Umurku tahun ini, genap 24 tahun dan sekarang Aku sedang duduk di bangku sebuah universitas terkenal di daerah Bandung, hari gini masih kuliah?? hehe...ya..Aku masih kuliah,  tapi bukan karena Aku ga lulus-lulus, alhamdulillah Allah memberikan rizqi untuk bisa melanjutkan studi S-2 ku, Aku mendapatkan beasiswa untuk bisa kuliah disana ^_^
Terkenang kejadian masa laluku, Aku dulu masuk SMA favorit di daerahku, ya..favorit karena banyak diminati dengan kualitasnya yang bagus dan elit karena disana adalah kumpulan orang-orang yang berduit berkumpul, hehe..mungkin Aku nyasar masuk kesana, Aku nekat ingin masuk kesana dengan segala keterbatasanku dalam hal dana, tapi aku tetap teguh dengan pendirianku untuk masuk kesana. Tahukah teman... Aku bukan termasuk orang yang berduit, keluargaku berasal dari keluaraga yang pas-pasan, bahkan bisa dikatakan keluarga yang kurang dalam hal ekonomi. Alhamdulillah dengan berbekal sedikit prestasiku di SMP, aku mendapatkan beasiswa untuk bisa masuk kesana. ya Allah..betapa senangnya aku bisa masuk kesana...ya Allah inginnya Aku bisa memutar roda kehidupanku, membahagiakan semua keluargaku...
Sosialisasi di SMA kulalui dengan baik, Alhamdulillah Aku tidak minder selama belajar disana, dan akupun berusaha cuek dengan keadaanku yang serba pas-pasan, aku berusaha menjalani semuanya dengan penuh kelapangan, sambil menimba ilmu disana, akupun belajar berjualan meskipun hanya kecil-kecilan, mencoba menggali potensi jiwa enterpreneur yang kumiliki, dan alhamdulillah semua itu berjalan sampai aku duduk di bangku kelas tiga. Masa-masa menegangkanpun datang, tiga tahun aku menimba ilmu disana, dan saat yang ditunggu-tunggu pun tiba, saat dimana seseorang menentukan mau dilanjutkan kemanakah kuliahnya??? Senang sekali bersama dengan orang-orang yang penuh semangat, hampir semua temanku sudah menentukan pilihan akan melanjutkan kemana mereka, betapa pedulinya mereka dengan yang namanya masa depan. Dalam hati kecilku, ingin rasanya aku menangis, bukannya menangis karena melihat semangatnya teman-temanku, justru semangat-semangat itu menjadi motivasi yang kuat untukku agar bisa mengalahkan segala keadaan yang kurang strategis buatku...
Tahukah teman...keluargaku ternyata tidak mendukungku untuk bisa melanjutkan kuliah, orang tuaku marah-marah karena aku minta kuliah, dengan keterbatasan ekonomi yang ada, sepertinya tidak memungkinkan untukku melanjutkan kuliah, bahkan hampir semua warga sekampung mengatakan aku adalah orang yang egois, yach...Aku egois karena tidak memikirkan kondisi ekonomi keluarga, aku egois karena tidak memikirkan kondisi adik-adikku yang masih kecil yang butuh biaya buat sekolah...sedih juga dikatakan seperti itu...ya Allah berikan hamba-Mu kesabaran..
Semua perkataan itu tidak menyurutkan setiap langkahku untuk bisa  melanjutkan kuliah, ya Allah aku sangat yakin dengan janji yang Kau tuangkan dalam kitab suci-Mu, kau tuangkan sebuah kalimat ”Engkau tidak akan merubah keadaan suatu kaum, melainkan kaum itu sendiri yang merubahnya” dan di satu kalimat yang lain ”di setiap kesulitan pasti ada kemudahan, dan selalu ada kemudahan”. Aku tidak mau menyerah, aku tidak mau menyesal, aku harus ikhtiar yang maksimal dan hasilnya aku serahkan semuanya kepada Allah...ikhtiar demi ikhtiar kulakukan, aku tabung uang beasiswaku untuk bisa mengikuti ujian SPMB ke Bandung, aku belajar sembunyi-sembunyi untuk menghindari sindiran yang bikin ga nyaman, aku minta bantuan temen-temen untuk mencarikan link beasiswa untukku, dan aku minta do’a dari orang tuaku agar aku dimudahkan dalam menjalani proses ini, aku bilang ke mereka, insya allah aku tidak akan merepotkan mereka, hanya do’a yang kupinta, do’a dari kalian adalah pembuka jalan untuk rizqiku...insya allah...
Alhamdulillah fase SPMB kulewati, masih belum terpikirkan dari mana biaya untuk masuk kuliah, masih terdengar sindiran-sindiran orang-orang di sekitarku , ingin rasanya aku membuktikan kalau tidak ada niat sedikitpun untuk bersikap egois, aku ingin maju dan aku ingin mengubah kehidupanku menjadi lebih baik, apakah itu sesuatu hal yang salah??? Orang-orang memintaku untuk tidak memikirkan kuliah dan masuk ke dunia kerja...hmmm...masuk ke dunia kerja sebagai lulusan SMA...kerja apa sih?? berapa sih gaji seorang lulusan SMA??? Mampukah aku mengubah kehidupanku dengan berbekal gaji seorang lulusan SMA yang notabene keahlianku masih kurang???
Akhirnya untuk membuktikan pada mereka bahwa aku bisa kerja, disela-sela menunggu pengumuman SPMB, aku mulai mencari pekerjaan...aku mulai bikin planning, sepertinya aku memang butuh kerja dulu, kalau aku lulus SPMB, berarti aku perlu uang untuk berangkat ke Bandung, dan kalaupun tidak lulus, setidaknya aku sudah punya pegangan pekerjaan.
Ingin kuceritakan semua pengalaman mencari pekerjaan itu, semuanya mengalir seperti sinetron, tempat demi tempat kusinggahi, dan tidak satupun ada lowongan pekerjaan, di tengah teriknya matahari aku mulai mengusap peluh, harus kemana aku mencari kerja, ternyata tidak semudah yang dibayangkan...akupun mulai kebingungan, dan mencoba untuk beristirahat di sebuah kedai tempat minum es kelapa muda, aku coba hilangkan semua kegelisahanku, semua kepenatanku dengan meminum es kelapa muda yang bikin tenggorokanku yang kering ini menjadi seger kembali..subhanallah..maha suci engkau ya Allah..ketika aku minum, tampak terdengar olehku pembicaraan orang yang mengatakan bahwa ada lowongan kerja di toko A, aku langsung senang mendengarnya, secepatnya aku habiskan minuman itu, segera aku langkahkan kaki ke tempat itu, dan Alhamdulillah aku keterima kerja disana sebagai pramuniaga...Engkau Maha Pemberi Rahmat Ya Allah.
Niatku untuk terus ikhtiarpun tidak pernah surut, sambil menjalani rutinitas baruku, aku mencoba mencari link beasiswa, dan alhamdulillah dengan bantuan sahabat-sahabatku, akhirnya aku mendapatkannya, ada seseorang yang mau menjadi ayah asuhku dan memberikan beasiswa untuk biaya masuk kuliah, Subhanallah betapa senangnya hati ini...Engkau mudahkan jalan ini dan semakin aku yakin dengan setiap janji-Mu.. semakin aku yakin bahwa Engkau ridho dengan setiap usaha yang kulakukan...
Akhirnya pengumuman SPMB pun dibuka, perasaan tegang mulai menjalari tubuhku, merambat ke setiap urat syarafku, menciptakan harmoni yang tidak menentu, akankah aku lolos di SPMB ini? ataukah aku akan tetap bekerja sebagai seorang pramuniaga?
Alhamdulillah aku keterima di sebuah universitas negeri dan keluar dari pekerjaan yang sudah kulalui selama sebulan, kutunjukkan pada orang tuaku berapa gajiku selama sebulan, tahukan kalian berapa gajiku pada saat itu? Di amplop itu terdapat 2 lembar uang seratus ribuan dan 1 lembar uang lima puluh ribuan, aku coba mensyukuri hasil kerja kerasku dan mengambil hikmah dari semuanya, dan aku coba jelaskan ke orang tuaku, aku tidak akan bisa mengubah kehidupanku dengan gaji sebesar itu.
Alhamdulillah, aku bisa duduk di bangku S-1, setidaknya biaya masuk sudah ada, sekarang tinggal memikirkan untuk biaya kehidupanku selama kuliah, karena secara otomatis tidak mungkin aku bergantung terhadap orang tuaku, akupun mulai mencari beasiswa, memang Allah sudah memberikan jalan untuk masing-masing hamba-Nya, aku coba ikut tes  scholarship Sampoerna Foundation, yang ikutan tes itu banyak sekali, dan yang disharing cuma 10 orang, aku mulai berpikir untuk bisa mendapatkan beasiswa itu, dan mencoba ikhtiar yang maksimal, mudah-mudahan ada rizqiku disana, aku sangat tertarik dengan beasiswa itu karena merupakan beasiswa terbesar di kampusku, tidak pernah terbayangkan sebelumnya ada beasiswa yang gratis biaya kuliah dengan biaya hidupnya ditambah dengan gratis fasilitas kursus bahasa maupun fasilitas internet. Tahap demi tahap kulewati dan alhamdulillah ada rizqiku di beasiswa itu, aku keterima menjadi salah satu penerima beasiswa itu, aku beritahukan kabar gembira ini pada keluargaku dan ayah asuhku. makasih atas setiap do’a yang kalian berikan untukku...
Menjalani perkuliahan S-1 dengan syarat harus memenuhi IPK yang ditargetkan pihak pemberi beasiswa, membuatku semakin bersemangat untuk menjadi lebih baik, dengan suasana teman yang kondusif, saling menyemangati dan saling menguatkan, akhirnya aku bisa lulus kuliah kurang dari empat tahun dengan nilai yang sangat memuaskan.
Aku mulai masuk ke dunia kerja, mencari pengalaman demi pengalaman dan sambil berharap untuk bisa melanjutkan S-2, setelah setahun aku kerja, keinginan untuk bisa melanjutkan S-2 mulai muncul seperti rumput yang menjalar dengan cepatnya, aku bener-bener ingin melanjutkan S-2, tapi..apakah itu mungkin? dengan ketersediaan dana yang ada? kalau secara logika, itu seperti hal yang tidak mungkin, tapi ketika yakin kepada Allah, tidak ada yang tidak mungkin, sama seperti sebelumnya, akupun mulai mencari link beasiswa S-2, Aku yakin ketika allah memudahkan langkahku untuk mendapatkan link S-2, Allah akan mempermudah setiap langkahku selanjutnya, alhamdulillah aku mendapatkan link itu...dan senangnya hati ini..pintu S-2 terbuka lebar di hadapanku, tinggal aku memutuskan, maukah aku berpetualang untuk masuk ke pintu itu, berjuang untuk mendapatkan beasiswa itu ? dengan berbagai tes yang harus kulalui, dan pilihanku...aku akan masuk kedalamnya, aku akan berpetualang untuk masuk ke pintu itu, ya...pintu masa depanku yang mudah-mudahan menjadi pintu untuk kebahagiaan keluargaku juga...S-2 ..i’m coming...^_^
Alhamdulillah tes demi tes kulewati, aku hanya bisa bersabar dan berharap diberikan yang terbaik oleh-Nya, yang terpenting dalam hidupku, aku sudah berikhtiar semaksimal mungkin. Dan alhamdulillah akhirnya keputusan yang ditunggu-tunggupun tiba.
“AKU LOLOS BEASISWA S-2”....\^.^/
Ya Allah betapa banyak nikmat yang  Engkau berikan, betapa sayangnya engkau padaku, Alhamdulillah atas segalanya, semoga ini semua menjadi pelajaran untukku agar senantiasa selalu bersyukur kepada-Mu, senantiasa dekat dengan-Mu...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar