Rabu, 30 Januari 2013

Bab 1. Konsep Dasar Pendidikan



       1.1  Apa Pendidikan Itu ?

      ·         Menurut UU No. 20 Tahun 2003 

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta  keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.

·         Menurut Edgar Dale 
 Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat, dan pemerintah melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan, yang berlangsung di sekolah dan di luar sekolah sepanjang hayat untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat mempermainkan peranan dalam berbagai lingkungan hidup secara tetap untuk masa yang akan datang.

·         Menurut John Dewey :
      Pendidikan adalah proses pembentukan kecakapan-kecakapan fundamental secara   
      intelektual dan emosional ke arah alam dan sesama manusia.

1.2  Mengapa Pendidikan Itu Penting ?

·         Menurut J.J Rousseau  :
Pendidikan memberi kita perbekalan yang tidak ada pada masa kanak-kanak, akan tetapi kita membutuhkannya pada waktu dewasa.

·         Menurut Mohammad Noor Syam,1984 :
Pendidikan merupakan upaya untuk memelihara kebudayaan, “Education as Cultural Conservation”

·         Menurut Majid Noor (1981:21) :
Pendidikan bagi manusia menjadi penting sebagai upaya untuk melakukan proses yang terencana dan berkesinambungan sebagai dasar untuk mengembangkan potensi dan hakikat kemanusiaannya.

1.3  Kapan Pendidikan itu Dilaksanakan ?

Pendidikan diselenggarakan sebagai suatu proses pembudayaan dan pemberdayaan siswa atau peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Pendidikan bukan hanya berlangsung di sekolah. Pendidikan akan mulai segera setelah anak lahir dan akan berlangsung sampai manusia meninggal dunia, sepanjang ia mampu menerima pengaruh-pengaruh. Oleh karena itu, proses pendidikan akan berlangsung dalam keluarga, sekolah dan masyarakat.

1.4  Dimana Pendidikan itu Diperoleh ?

Manusia hidup di dalam lingkungan tertentu, di dalam lingkungannyalah setiap orang memperoleh berbagai pengalaman yang turut berpengaruh terhadap perkembangan pribadinya. Dalam arti luas, semua pengalaman hidup yang berpengaruh positif terhadap perkembangan pribadi seseorang adalah pendidikan. Sebab itu, lingkungan dimana seseorang hidup merupakan lingkungan pendidikan baginya. Terdapat tiga jenis lingkungan pendidikan (Tri Pusat Pendidikan), yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat.
A.    Keluarga
Keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama bagi proses perkembangan seorang individu sekaligus merupakan peletak dasar kepribadian anak. Pendidikan anak diperoleh terutama melalui interaksi antara orang tua – anak. Dalam berinteraksi dengan anaknya, orang tua akan menunjukkan sikap dan perlakuan tertentu sebagai perwujudan pendidikan terhadap anaknya.
Berbagai faktor yang ada dan terjadi di dalam keluarga akan turut mennetukan kualitas hasil pendidikan anak. Jenis keluarga, gaya kepemimpinan orang tua, kedudukan anak dalam urutan keanggotaan keluarga, fasilitas yang ada dalam keluarga, hubungan keluarga dengan dunia luar, status social ekonomi orang tua, dan sebagainya akan mempengaruhi situasi pendidikan dalam keluarga, yang pada akhirnya akan turut pula mempengaruhi pribadi anak.

B.     Sekolah
Pendidikan di sekolah merupakan kelanjutan dalam keluarga. Sekolah merupakan lembaga tempat dimana terjadi proses sosialisasi yang kedua setelah keluarga, sehingga mempengaruhi pribadi anak dan perkembangan sosialnya. Sekolah diselenggarakan secara formal. Di sekolah anak akan belajar apa yang ada di dalam kehidupan, dengan kata lain sekolah harus mencerminkan kehidupan sekelilingnya. Oleh karena itu, sekolah tidak boleh dipisahkan dari kehidupan dan kebutuhan masyarakat sesuai dengan perkembangan budayanya. Dalam kehidupan modern seperti saat ini, sekolah merupakan suatu keharusan, karena tuntutan-tuntutan yang diperlukan bagi perkembangan anak sudah tidak memungkinkan akan dapat dilayani oleh keluarga. Materi yang diberikan di sekolah berhubungan langsung dengan pengembangan pribadi anak, berisikan nilai moral dan agama, berhubungan langsung dengan pengembangan sains dan teknologi, serta pengembangan kecakapan-kecakapan tertentuyang langsung dapat dirasakan dalam pengisian tenaga kerja.
C.     Masyarakat
Pendidikan di masyarakat merupakan bentuk pendidikan yang diselenggarakan di luar keluarga dan sekolah. Bentuk pendidikan ini menekankan pada pemerolehan pengetahuan dan keterampilan khusus serta praktis yang secara langsung bermanfaat dalam kehidupan di masyarakat. Phillip H.Coombs (Uyoh Sadulloh, 1994:65) mengemukakan beberapa bentuk pendidikan di masyarakat, antara lain : (1) program persamaan bagi mereka yang tidak pernah bersekolah atau putus sekolah; (2) program pemberantasan buta huruf; (3) penitipan bayi dan penitipan anak pra sekolah; (4) kelompok pemuda tani; (5) perkumpulan olah raga dan rekreasi; dan (6) kursus-kursus keterampilan.
Pada masyarakat tradisional pendidikan cukup dilaksanakan di lingkungan keluarga dan masyarakat saja. Akan tetapi, dalam masyarakat modern, keluarga tidak dapat lagi memenuhi semua kebutuhan dan aspirasi pendidikan bagi anak-anaknya, baik menyangkut pengetahuan, sikap, maupun keterampilan untuk melaksanakan peranannya di dalam masyarakat. Dengan demikian, sekolah dan masyarakat berfungsi untuk melengkapi pendidikan yang tidak dapat diberikan oleh keluarga. Namun demikian, tidak berarti bahwa keluarga dapat melepaskan tanggung jawab pendidikan bagi anak-anaknya. Keluarga diharapkan bekerja sama dan mendukung kegiatan pendidikan di sekolah dan di masyarakat

1.5  Apa Tujuan Pendidikan Nasional ?
Menurut Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 3, tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab

1.6  Empat Pilar Pendidikan

 v  Learning to know (belajar untuk mengetahui) sebagai landasan ilmu pengetahuan
 v  Learning to do (belajar melakukan) sebagai aplikasi
 v  Learning to live together (belajar hidup dalam kebersamaan)
 v  Learning to be (belajar menjadi diri sendiri) sebagai penggalian potensi diri

Belajar Untuk Mengetahui (Learning To Know)
Senakin luas pengetahuan seseorang, semakin baik ia dapat memahami berbagai aspek dari lingkungannya. Studi tersebut mendorong rasa ingin tahu yang lebih besar secara intelektual, mempertajam kemampuan kritis dan memungkinkan orang mengembangkan penilaian mereka secara independen pada diri sendiri dan pada dunia di sekitar mereka.

Belajar Untuk Melakukan (Learning To Do)
Hal utama yang dimainkan oleh pengetahuan dan informasi dalam industri manufaktur telah menyusul tuntutan akan keterampilan khusus bagi tenaga kerja. Konsep utama sekarang adalah “kompetensi pribadi”. Kompetensi Pribadi ini dinilai dengan melihat campuran keterampilan dan bakat, menggabungkan keahlian bersertifikat yang diperoleh melalui pelatihan tenis dan kejuruan, perilaku social, inisiatif pribadi, dan kemauan untuk mengambil resiko. Jika kita menambahkan permintaan untuk komitmen pribadi pada pihak karyawan dalam peran mereka sebagai agen perubahan, jelas bahwa jenis kompetensi pribadi melibatkan bawaan sangat subjektif atau diperoleh kualitas yang sering disebut sebagai “ keahlian interpersonal” dikombinasikan dengan pengetahuan dan keterampilan pekerjaan lain. Dari kualitas, komunikasi, dan keterampilan tim pemecahan masalah yang lebih penting adalah asumsi.

Belajar Untuk Menjadi (Learning To Be)
Pendidikan harus berkontribusi untuk menyelesaikan pengembangan setiap orang. Semua orang di masa kecil dan remaja harus menerima pendidikan yang melengkapi mereka untuk mengembangkan independensinya sendiri, cara berpikir kritis, dan penilaian, sehingga mereka dapat mengambil keputusan untuk memilih kursus terbaik dalam hidup mereka

Belajar Untuk Hidup Bersama (Learning To Life Together)
Tugas pendidikan, baik dalam rangka pembelajaran bagi siswa dan mahasiswa tentang keragaman manusia maupun untuk menanamkan kesadaran diri mereka tentang persamaan dan saling ketergantungan semua orang esensinya adalah bagaimana mereka mampu hidup bersama dengan orang lain secara bersahabat dan menyenangkan. Sejak dari anak usia dini, proses dan substansi pembelajaran harus merebut setiap kesempatan untuk mengejar aneka cabang ilmu yang mengarah pada tujuan ini. Ketika orang bekerja sama dalam proyek-proyek yang menarik dengan melibatkan mereka dalam aneka bentuk tindakan yang tidak biasa, perbedaan dan bahkan konflik antara individu cenderung melemah dan kadang-kadang hilang.

1.7  Referensi

Danim, Sudarwam. 2011. Pengantar Pendidikan. Bandung. CV. Alfabeta
Fatturrahman, dkk. 2012. Pengantar Pendidikan. Jakarta. Prestasi Pustaka Publisher
Wahyudin, Din dkk. 2011. Pengantar Pendidikan. Jakarta. Universitas Terbuka




Tidak ada komentar:

Posting Komentar