Rabu, 21 September 2011

3 Insiden IT di Indonesia tahun 2011

Berikut ini adalah beberapa kejadian yang
berhubungan dengan kelalaian IT security di Indonesia pada tahun 2011 :


1.Pembobolan Elnusa

Jakarta - Penyidik di Polda Metro Jaya diundang ke Kantor Pusat Pelaporan Analisis dan Transaksi Keuangan (PPATK). Hal itu dilakukan PPATK dalam upaya pendalaman kasus pembobolan dana Elnusa di Bank Mega.

"Pagi ini kita presentasi dengan Polda Metro Jaya. Kita undang ke kantor karena penyidiknya mereka," ujar Kepala PPATK Yunus Husein di sela-sela forum antikorupsi bertajuk sosialisasi Inpres No 9/2011 di Grand Ballroom Hotel Kempinski, Jl MH Thamrin, Jakarta, Selasa (14/6/2011).

Menurutnya, ada dana yang lari ke perusahaan efek. Tapi Yunus mengaku tidak ingat jumlah manajemen investasi terkait Elnusa. Dia pun meminta para wartawan untuk mem-follow up kasus tersebut ke polisi.

"Ada lari ke sahamlah. Tadi pukul 10.00 WIB sudah presentasi dengan polisi, dengan para penyidik Polda," imbuhnya.

Penyidik Satuan Fiskal, Moneter dan Devisa (Fismondev) Ditreskrimsus Polda Metro Jaya pada 8 Juni lalu telah melimpahkan berkas perkara tersebut ke Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Barat. Berkas perkara dipisahkan menjadi enam berkas sesuai dengan peran masing-masing tersangka.

Seperti diketahui, pembobolan dana PT Elnusa senilai Rp 111 miliar itu melibatkan Direktur Keuangan Elnusa, Santun Nainggolan, Kepala Cabang Bank Mega Jababeka, Itman Harry Basuki, Direktur PT Discovery, Ivan CL, Direktur PT Harvestindo Andi Gunawan beserta Staf Collection-nya bernama Zulkarnaen, juga seorang broker bernama Richard Latief.

Dana Elnusa yang didepositokan itu dicairkan, lalu diinvestasikan ke lima perusahaan berjangka. Menurut pengakuan tersangka Ivan, dana yang diinvestasikan sebesar Rp 87 miliar. Namun, dari hasil pemeriksaan lima direksi perusahaan investasi, dana Elnusa yang diinvestasikan hanya Rp 55,4 miliar saja.



2. Hacker Ancam Punahkan Facebook Tanggal 15 November 2011

glowupmagazine.com – Setelah kabar hoax yang dilansir Weekly World News bahwa Zuckerberg akan menutup Facebook pada 15 Maret 2011, kini Facebook kembali dihadapkan pada sebuah persoalan besar, yaitu ‘serangan berencana para peretas pada 15 November 2011’.

Para peretas tersebut menamakan gerakan ini dengan nama Operation Facebook. Peretas-peretas Anonymous ini menganggap Facebook banyak melakukan kecurangan dengan menjual data-data pribadi para penggunanya kepada agen-agen pemerintahan di seluruh dunia.

Kata mereka juga dalam video dibawah ini, para pengguna Facebook bahkan tidak dapat menghapus data-data mereka sepenuhnya dari situs sosial media terbesar di dunia itu. Menurutnya, Facebook menggunakan data-data pribadi para penggunanya untuk kepentingan-kepentingan pihak tertentu. Dalam pernyataannya, mereka juga mengatakan bahwa pengguna Facebook akan berterima kasih kepada mereka karena pernyataan-pernyataan mereka akan terbukti suatu saat.

Lalu kenapa tanggal 15 November 2011? Banyak sumber mengaitkan hari itu dengan kejadian upaya pembunuhan raja Inggris oleh Fawkes di tahun 1605.

Kelompok Hacker ini mengirimkan video ancamannya melalui You Tube dari akun bernama FacebookOp. Pada hari yang sama tanggal 16 Juli 2011, mereka mengumumkan videonya tersebut melalui Twitter dari akun bernama @OP_Facebook.



3.Uang dalam Rekening BCA Raib

- Pada tanggal 14 September 2011 saya pergi ke BCA KCP Palmerah untuk melakukan transaksi penarikan tunai dan transfer, saat saya ke ATM untuk melakukan penarikan tunai, saya terkejut karena tertulis saldo saya tidak cukup. Kemudian saya melakukan cek saldo dan menemukan bahwa saldo saya yang seharusnya berjumlah Rp 69,877,200.28 hanya tersisa Rp 67,200.28.

Saya langsung menuju Customer Service BCA, saya print out buku rek dan suami saya membantu print out mutasi rek melalui klikBCA. Tertulis dua transaksi yang tidak pernah saya lakukan yaitu Rp 69,500,000 ke rekening Hendra Darmawan Gani, dan penarikan tunai Rp 300,000.00.

Saya menghubungi Halo BCA, diinformasikan bahwa uang tersebut (Rp69,500,000) telah ditransfer ke rekening Hendra Darmawan Gani melalui ATM Metro Pasar Atom 2, Pertokan Pasar Baru Atom, pada Pkl. 09.44, dan penarikan tunai Rp 300,000.00 pada pukul Pkl. 09.52. Padahal pada jam tersebut saya sedang tidur bersama suami ditempat tinggal kami.

Saya sudah melaporkan kejadian ini ke Polda Metro Jaya pada tanggal yang sama (14 September 2011) dan saya telah melampirkan semua permohonan blok rekening, dan kronologis kerjadian.

Saya telah mengirimkan fax ke BCA laporan ke Polda sesuai dengan permintaan
pihak BCA. Saya sebagai nasabah merasa dirugikan, mungkinkah kartu saya telah di kloning dengan skimmer seperti kejadian di Bali?

Saya berharap BCA menanggapi, mengganti kerugian saya sebagai nasabah, dan
memperbaiki security sistem sehingga kejadian seperti ini tidak terulang
kembali.